Makin hari saya tak habis pikir, kian banyk tokoh politik di lain partai yang memojokkan saya. Bahwa saya sakit bukanlah hal bohongan. Jika saja Anda berada dalam posisi saya, menghadapi tekanan batin, tekanan psikologis yang demikian besar, otak dan hati begitu tertekan bagaikan ditimpuk batu 1 ton, bukan suatu alasan dibuat-buat jantung kemudian mengalami gangguan.
Khusus kepada Bapak Pramono Anung, yg mengomentari sikap saya tak datang ke KPK, yang secara UU sah adanya tidak hadir karena mengalami sakit, kiranya tidak berlebihan bila saya sampaikan yang bersangkutan tak paham UU.
Ketika Ibu Megawati Soekarno Putri, tidak hadir ke KPK, apa saya ada berkomentar? Mengapa ia tak mengatakan ke KPK untuk menghadirkan paksa Ibu Megawati?
Komentar sosok Bapak Pramono Anung ini, makin mebuktikan kasus saya ini dikeroyok secara politis. Padahal jika hitungannya tudingan indikasi korupsi, parrai di mana Bapak Pramono Anung berada tak kalah besarnya; indikasi koruspsi di kasus penjualan gas tangguh, apa pernah saya singgung sebagai politisi. Selama ini sebagai politisi muda, semua itu saya serahkan ke ranah hukum. Apa pernah saya mengatakan untuk memaksa Ibu Megawati ke KPK, walu yang bertsangkutan mangkir, ke media?
Kalau boleh saya menyarankan, Anda yang mengerti hukum dan penerapan, serahkanlah segalanya ke depan hukum. Bukan beropini ke media; apalagi media juga penuh dengan kepentingan dan latar belakang.
Melalui blog ini saya ingin menegaskan, mari semua masalah hukum kita serahkan ke depan hukum. Saya tidak akan menghindar. Saya benar-benar sakit dalam perawatan.
Terima kasih.
korupsi kok di jadikan budaya ,mbok ya malu to paaak [anda2 semua]
BalasHapusunang mabiar ho uddin, bongkar ma sude.... Apalagi laeku si Tompul i.. Nunga lam kurus hubereng. Naboa do nuaing i? Naso adong be hepeng na? Makana mulak maho, alana ho do sitiop puro. Hidup uddin..
BalasHapus